BUNTOK – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Barito Selatan (Barsel) menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Barsel di ruang rapat gabungan Komisi DPRD Barsel, Rabu (9/7/2025).
Rapat tersebut membahas kewajiban efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2025.
Ketua DPRD Barsel, HM Farid Yusran MM, menyampaikan bahwa efisiensi anggaran berhasil menghemat lebih dari Rp114 miliar.
“Dari hasil efisiensi anggaran tersebut, kita berhasil menghemat lebih dari Rp114 miliar lebih. Dana tersebut kemudian dialihkan untuk membiayai berbagai kebutuhan yang sifatnya sangat mendesak,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa proses efisiensi masih terus berjalan dan belum seluruhnya rampung, terutama dalam hal rincian penggunaan dana hasil efisiensi tersebut.
“Besok baru diberikan rincian lengkapnya,” imbuh Farid.
Farid juga mengungkapkan bahwa pemotongan anggaran terbesar terjadi pada Dinas Pekerjaan Umum (PU). Selain itu, Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) dari pemerintah pusat juga turut mengalami pemotongan, bahkan ada yang dinolkan.
“Secara umum, pemotongan anggaran paling besar terjadi di Dinas PU. Namun, secara keseluruhan, ada juga dana DAK dan DAU kita yang dipotong serta ditahan oleh pemerintah pusat. Bahkan ada yang dinolkan,” jelasnya.
Meski demikian, DPRD Barsel tidak ikut campur dalam pengalokasian anggaran hasil efisiensi tersebut.
“Kita hanya memantau dan memastikan apakah penggunaan dana hasil efisiensi ini sesuai peruntukannya atau tidak. Selebihnya, kita mengikuti petunjuk yang telah ditetapkan,” pungkas Farid. (Mas Har)