BUNTOK (Dinamika Kalteng) – PT Adaro Indonesia bersama Pemerintah Kabupaten Barito Selatan menggelar pertemuan lintas stakeholder dalam upaya percepatan penurunan stunting. Kegiatan bertema Kolaborasi Wujudkan Generasi Sehat dan Bebas Stunting ini berlangsung di Aula Kantor Bappeda, Rabu (5/2/2025).
Acara ini menegaskan komitmen bersama dalam menekan angka stunting melalui berbagai intervensi di desa-desa sekitar wilayah operasional Adaro.
Dalam pertemuan tersebut, peserta mengikuti pemaparan program, diskusi bersama, serta penandatanganan kerja sama. Fokus utama program adalah intervensi terhadap 125 balita dan 16 ibu hamil di dua kecamatan yang teridentifikasi berisiko stunting, berdasarkan hasil pemeriksaan Puskesmas Mangkatip di Kecamatan Dusun Hilir dan Puskesmas Rantau Kudjang di Kecamatan Jenamas pada November 2024.
Adaro menargetkan mendukung program nasional dalam menurunkan prevalensi stunting menjadi 18,8 persen pada 2025. Selain itu, perusahaan berkomitmen menciptakan Zero New Stunting di desa-desa sekitar wilayah operasionalnya, serta mengoptimalkan tumbuh kembang anak dengan status gizi tidak normal di usia 24–60 bulan.
CSR Section Head PT Adaro Indonesia, Aan Nurhadi, menegaskan bahwa program ini merupakan kelanjutan dari inisiatif tahun 2024 yang sempat tertunda akibat pergantian mitra. Meski demikian, Adaro tetap berkomitmen dalam percepatan penurunan stunting, khususnya di Kecamatan Jenamas dan Dusun Hilir.
“Kami sudah mendeklarasikan satu desa di Kabupaten Balangan sebagai Zero Stunting, di mana selama tiga tahun berturut-turut tidak ada kasus stunting. Ini membuktikan bahwa target nol stunting bukan hal yang mustahil, asalkan ada kolaborasi yang kuat,” ujar Aan.
Ia juga menekankan pentingnya edukasi gizi bagi para orang tua sebagai langkah pencegahan. “Kami ingin memastikan bahwa generasi mendatang tumbuh sehat,” tambahnya.
Sementara itu, Asisten III Setda Barito Selatan Mirwansyah, menyampaikan apresiasi atas keterlibatan Adaro dalam upaya penurunan stunting di daerahnya.
“Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga menentukan kualitas generasi muda di masa depan. Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta menjadi kunci dalam percepatan penanggulangan stunting,” ujarnya.
Ia berharap program ini tidak hanya efektif dalam menekan angka stunting, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi sejak dini. (mas)